(Germany-Singapore-Indonesia) PPDS.Germany@gmail.com

Blog Details

Defizitbescheid dan Approbation: Sebenarnya apa ini dan bagaimana kita mendapatkannya?

Banyak jalan menuju ke Roma, kata pepatah. Banyak cara seorang dokter untuk melanjutkan karirnya setelah tamat sarjana kedokteran, salah satunya yang makin populer yaitu meneruskan PPDS di Jerman. Kalau kamu membaca artikel ini, saya bisa tarik kesimpulan bahwa kamu berniat demikian bukan? Namun saya punya satu pertanyaan, seberapa banyak yang sudah anda pahami?

Karena saya sendiri, sebagai dokter umum lulusan salah satu FK di Jakarta juga, jujur, perjalanan saya hingga tiba di Jerman bisa dibilang cukup mendapat banyak rintangan, terutama karena adanya perubahan kebijakan yang bisa dibilang cukup drastis.

Saya rasa istilah ‘Defizitbescheid’ dan ‘Approbation’ sudah tidak asing di telinga kita, apalagi yang sudah sering baca-baca pengalaman sejawat lain. Namun sayangnya, saya baru mulai mendengar tentang kedua hal ini pada bulan Desember 2021, dimana saat itu saya sedang les Bahasa Jerman daring di Indonesia. Hingga saat itu, saya selalu berpegang pada ajaran-ajaran sejawat sebelumnya, dimana cukup les bahasa jerman hingga level B2 di Indonesia dan berangkat dengan visa les bahasa, lalu melanjutkan les bahasa kedokteran di Jerman sambil mulai mendaftar Approbation di tempat yang kita inginkan.

Namun sayangnya, saya baru mendengar tentang perubahan peraturan jenis visa untuk tenaga kesehatan, terutama dokter, saat sudah akan berangkat sebentar lagi, sehingga rencana saya berangkat langsung begitu mendapatkan sertifikat bahasa pun harus ditunda karena saya kebingungan dengan peraturan baru tersebut.

Persetujuan perubahan peraturan (Sumber:Freepik)

Saat saya tahu bahwa saya sudah salah langkah total, saya sempat putus asa, karena berarti saya selanjutnya akan membuang waktu untuk mengurus berkas-berkas dari Indonesia, yang notabene, memakan banyak waktu dan juga biaya. Dengan bermodalkan nekat dan bahasa jerman yang pas-pasan, saya berinisiatif untuk menulis email ke beberapa insitusi di Jerman, biasanya disebut ‚Landesamt‘ yang berwewenang untuk Approbation. Namun tidak semua jawaban email membantu, dalam arti, saya hanya mendapatkan balasan email yang tidak berisi penjelasan dan saran untuk membaca saja flyer/ dokumen yang terlampir, yang pada dasarnya bebas untuk diunduh di situs mereka masing-masing, sedangkan yang saya cari adalah penjelasan mengenai Approbation dan Defizitbescheid itu sendiri.

Namun, melalui korespondensi inilah saya setidaknya mengerti, bahwa saya harus memutuskan sekarang, saat posisi saya masih di Indonesia, bahwa saya ingin bekerja di Bundesland mana, yang otomatis berarti, saya akan mendaftar Approbation di Bundesland tersebut.

Pengajuan Permohonan Visa (Sumber:Freepik)

Singkat cerita, selama pandemi saya mengurus berkas-berkas, lalu dengan bekal Defizitbescheid sudah di tangan, saya pun mengajukan permohonan visa di kedutaan Jerman untuk Indonesia. Meskipun perjalanan saya ini tidak singkat, banyak trial dan error, akhirnya sekarang saya sudah di Jerman, siap untuk melanjutkan karir saya disini. Harapan saya untuk dokter atau nakes lain yang membaca tulisan saya ini hanya satu, jangan menyerah dulu bila bertemu suatu rintangan sebelum berangkat ke Jerman, jangan ragu untuk minta pendapat orang lain dan jangan putus semangat. Bila orang lain berhasil, anda juga dapat berhasil.

 

Leave a comment

id_IDIndonesian