Menarik sekali pengalaman yang kamu bagikan! Teknologi medis di Jerman memang luar biasa, dan ini menunjukkan betapa canggihnya fasilitas kesehatan di sana. Ketersediaan teknologi seperti mesin MRI, PET, SPECT, dan DWI untuk diagnosis iskemik stroke sangat mengesankan. Di banyak rumah sakit di Indonesia, terutama di kota kecil, masih sulit untuk menemukan peralatan seperti itu, jadi akses ke teknologi seperti ini benar-benar mempengaruhi diagnosis dan perawatan pasien.
SPECT-Scan; Sumber: Herz-Jesu Krankenhaus Dernbach
Contoh penggunaan DWI untuk diagnosis stroke iskemik itu sangat mengagumkan, karena memberikan gambaran yang lebih jelas tentang perfusi otak dan luasnya area yang terpengaruh. Kehadiran teknologi ini di rumah sakit besar tentu sangat membantu dokter untuk mengambil keputusan medis yang tepat dan cepat, seperti pada kasus “Wake-Up-Stroke”.
MRT-Sequenzen pada pasien stroke iskemik onset 2 Jam; Pada DWI terlihat daerah infark akan terlihat terang dibandingkan daerah lainnya; Sumber: Researchgate
Pengalaman saya sebagai guru bimbel kedokteran pasti memberi perspektif yang sangat berbeda, karena bisa melihat langsung teknologi yang sebelumnya hanya dipelajari dalam teori. Bisa langsung mengaplikasikan dan melihat hasil nyata tentu sangat memuaskan dan memberi banyak pelajaran.
V/Q-SPECT; Sumber: Thieme (Pada Q-Spect (Perfusion-Scan) terdapat defisit di Apex pulmo dextra, menandakan obstruksi vascular akibat tidak adanya absorpsi isotop radioaktif di daerah tersebut)
Jika ada lebih banyak teknologi dan fasilitas medis seperti ini di Indonesia, kualitas pelayanan kesehatan akan semakin meningkat. Semoga kedepannya akses terhadap teknologi medis yang lebih canggih bisa diperluas di banyak tempat!