Oleh Dr Lola Fedora
Setelah kerja 3 tahun, mulai timbul rasa ingin pindah ke kota besar. Bukan hanya dari segi fasilitas yang memberikan lebih banyak pilihan tetapi juga kemudahan transportasi, contohnya stasiun kereta api utama (Hauptbahnhof) dan airport.
Tawaran itu pun datang untuk bisa bekerja di salah satu ibukota negara bagian Niedersachsen, Hannover. Buat saya pribadi, kota Hannover merupakan salah satu kota yang nyaman untuk ditinggali. Memang tidak sebanding dengan kota besar di Jerman lainnya, seperti Berlin, Hamburg, Frankfurt, München. Namun buat saya sudah cukup untuk tinggal.
Apa iya, hidup di kota besar merupakan pilihan yang tepat? Munculnya tantangan saat saya memulai urusan birokasi. Sebagai pendatang, kita diwajibkan mengurus ijin tinggal. Pada saat itu pun, saya hendak menganti ijin tinggal saya.
Saya mengirimkan dokumen saya bulan Oktober 2022 kepada salah satu Ausländerbehörde (ABH) Region Hannover. Karena saya pindah rumah, dokumen saya dikirim ke ABH lainnya tanpa sepengetahuan saya. Proses untuk bisa ketemu dengan Contact Person (Ansprechpartner) yang mengurus dokumen saya dimulai dari bikin janji, lalu akhirnya ketemu untuk perkenalan pertama untuk diberitahu dokumen apa saja yang diperlukan memakan waktu kira-kira 6 bulan. Kenapa bisa sampai 6 bulan? Jawabannya sederhana, karena ABH Hannover tidak mempunyai kapasitas personal yang cukup untuk mengurus para imigran.
Berbeda dengan ABH di kota kecil, kita bisa datang bahkan tanpa bikin janji terlebih dahulu di ABH di kota besar. Tentunya proses untuk mendapatkan dokumen atau surat yang kita butuhkan lebih cepat. Proses birokrasi yang bertele-tele dan lama sempat juga saya rasakan saat membuat SIM di Jerman. Pada saat mencari janji temu lumayan sulit karena waktu yang tersedia lebih banyak slot pagi hari, sementara kita bekerja pagi hari. Untuk bisa mempunyai SIM di Jerman, kita harus mengikuti ujian teori dan praktek. Setelah berkas kita diterima, lalu kita bisa mulai belajar untuk bisa ikut ujian teori.
Waktu untuk ujian pun harus rebutan karena tidak banyak yang tersedia. Setelah selesai ujian teori, barulah mulai kursus praktek mengemudi. Karena kesibukan residensi, mencari waktu bisa les praktek mengemudi juga tidak mudah, apalagi di kota besar. Bisa les dua kali seminggu saja sudah bagus, belum lagi kalau kita atau gurunya libur, tertunda juga waktu les nya. Kesimpulannya saya membutuhkan waktu satu tahun untuk bisa mendapatkan SIM di Jerman.
Kalau boleh disimpulkan, tinggal di Jerman sungguh membuat saya jadi orang lebih sabar. Proses birokrasi disini cukup memakan waktu. Jadi kalau ada teman-teman yang DM, ´Dok, lama banget berkasnya‘. Kadang saya hanya bisa menjawab, ya sabarrr, begitulah hidup di Jerman. Tapi jangan sampai dibiarkan begitu saja, bila merasa lebih dari waktu kerja yang dijanjikan. Kita punya hak untuk bertanya melalui email/telepon. Umumnya masa kerja sebuah surat bisa sampai waktu 6 minggu. Dan hal tersebut legal di Jerman.